Drama menjadi cerita

2020-10-20

Lomba masak

Reni, Ria, Untari, dan Susi sedang duduk-duduk di teras rumah Ria. Di atas meja terhidang minuman dan sepiring pisang goreng. Peristiwa itu terjadi pada suatu sore hari.

"Bagaimana Ri, kamu sudah dapat ide?" tanya Reni. Ria menjawab dengan penuh tanda tanya, "sebetulnya sudah, tapi... Apakah kalian setuju dengan ideku ini?" "Coba katakan, apa idemu?" jawab Untari dan Susi hampir bersamaan. "Begini, kita buat saja masakan dari bahan bahan yang ada di sekitar kita. Kebetulan kami panen pisang dan singkong, kemarin. nah, kita bisa memanfaatkan kedua baham itu." Balas Ria. "Tapi.. apakah masakan kita tidak memalukan? Sebab, singkong dan pisang hanya bahan murah." Tanya Untari dengan ragu.

Susi setuju dengan pendapat Untari, namun Reni setuju dengan pendapat Ria. "Tetapi aku seuju dengan pendapat Ria. Dengan bahan yang sederhana kita pun dapat membuat makanan yang enak. Kebetulan kakaku pernah membuat makanan dari bahan singkong dan pisang. Jadi, kita dapat belajar dari dia." Jelas Reni. "Ya, ibuku-pun pernah memasaknya dan hasilnya.. kami semua senang." Imbuh Ria dengan semangat. Untari bertanya dengan khawatir, "Tapi.. bagaimana dengan kelompok lain." Susi menjawab "Wah, mereka pasti akan memasak makanan yang enak dan mahal." Namun, Reni tidak setuju dengan jawaban Susi.

Akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan bahan yang murah yakni singkong dan pisang.

Naik Kelas

Pada suatu hari di kelas, Ardi mengatakan sesuatu kepada Citra. "Aku tahu kamu adalah juara kelas. Tetapi dari tadi aku perhatikan wajahmu tampak bimbang, seperti angin ribut. Coba lihat mereka! Bersorak - sorak gembira! Mereka telah berhasil merebut kemenangan dalam kenaikan kelas ini meskipun tidak menjadi juara seperti kau!" Citra menjawab dengan tegas, "Itulah bedanya!" "Tentunya ada yang sedang kamu pikirkan." Sela Ardi. "Tentu saja! Namanya juga orang hidup!" Balas Citra. "Apakah kamu sedang memikirkan hasil juaramu itu?" Tanya Ardi dengan penasaran. "Tidak!" balas Citra dengan tegas.

Setelah Ardi bertanya tanya, ternyata Citra nampak kebingungan karena Ardi yang tidak naik kelas lebih memikirkan Citra dibanding dirinya sendiri.